Sejarah Singkat Untrib Kalabahi
Kehadiran Universitas Tribuana (UNTRIB) merupakan pergumulan panjang dari seluruh masyarakat Alor khususnya elemen gereja sejak akhir tahun 1960-an. Setelah Perguruan Teologia Fanating mengalami kendala dalam pengembangannya, bersamaan dengan itu tuntutan pelayanan Gereja dan Pembangunan di Kabupaten Alor yang semakin kompleks serta keberadaan Kabupaten Alor yang di pandang sebagai “Etalase Indonesia“ di mata Negara Demokrat Timor Leste sekaligus sebagai pulau terluar yang berpenghuni yang masuk dalam kelompok “Wilayah Tertinggal, Terluar dan Terdepan” maka perlu dilakukan pembenahan.
Tahun 2001 merupakan sebuah babak baru, dengan hadirnya Kelas Paralel UKAW di Alor, yang direncanakan sebagai cikal bakal berdirinya Universitas Tribuana, namun pada tahun 2003 akibat adanya regulasi maka UKAW menarik diri dari Alor. Hal ini mendorong para pimpinan Gereja yang berada di Tribuana bersama para Tokoh Kristen dari berbagai organisasi dan juga segenap komponen masyarakat membulatkan komitmen untuk segera memfasilitasi proses pendirian Universitas Tribuana.
Setelah mengalami pergumulan/perjuangan panjang maka pada tanggal 1 Agustus 2007 keluarlah Izin Penyelenggaraan 10 (Sepuluh) Program Studi dan Pendirian Universitas Tribuana dari Pemerintah/ Menteri Pendidikan RI dengan Nomor 120/D/ O/2007 tanggal 1 Agustus 2007.
Sesuai dengan filosofi Universitas Tribuana seperti tersebut di atas, maka tujuan Universitas Tribuana dirumuskan sebagai berikut: 1) menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi serta pengalamannya kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi. 2) mendidik dan menyiapkan sumber daya manusia dalam pembangunan bangsa dan negara serta gereja yang beriman teguh, berkemampuan tinggi dalam ilmu pengetahuan dan berdedikasi luhur.
Menyimak dua tujuan di atas, nampak bahwa tujuan pertama merupakan tujuan yang berlaku umum dari setiap perguruan tinggi di Indonesia sebagai suatu keharusan nasional. Tujuan kedua baru bersifat spesifik karena secara implisif memperlihatkan nisbah antara ilmu dan iman sebagai bagian kajian dalam rangka pembentukkan manusia (SDM) seutuhnya. Jadi pengusahaan dan pengembangan ilmu dan teknologi dalam perspektif iman kristen dapat dikatakan sebagai ciri khas dari profil kelembagaan dan keluaran Universitas Tribuana disamping keberadaannya sebagai kampus perbatasan NKRI yang bertempat di daerah maritime pulau-pulau kecil dan perbatasan laut Indonesia dan Timor Leste
Eksistensi Universitas Tribuana di Alor ini secara yuridis didasarkan pada surat Izin Operasional dari Dikti No. Nomor 120/D/ O/2007 tanggal 1 Agustus 2007.
Berdasarkan landasan yuridis ini maka Yayasan Tribuana menetapkan pimpinan Universitas dengan Rektor Pdt. Dina T Meler, S.Th. (Rektor Pertama) dan pada aras Fakultas ditetapkan Dekan dan Pembantu Dekan bagi lima Fakultas dengan 10 Program Studi yang baru dibuka. Untuk menjamin kelancaran PBM, maka pada periode ini Universitas Tribuana merekruit beberapa tenaga akademik tidak tetap serta tenaga administrasi sebagai pegawai tetap Yayasan Tribuana.
Dalam periode ini Universitas Tribuana membentuk diri dalam hal kelembagaan dan akademik. Dari segi kelembagaan dibentuk struktur dan sistim menajemen universitas pada aras Universitas dan Fakultas serta unit operasional. Penyusunan dan penggarisan jobdiscription, pengurusan nomor induk dosen Nasional pengadaan perangkat lunak akademik, personil, administrasi dan keuangan. Secara fisik berhasil dibangun tiga gedung (15 ruang belajar ) di kompleks baru Universitas Tribuana di Batunirwala Kalabahi.
Selajutnya Kepemimpinan Beralih kepada Pdt. Dr. Ayub Rano sebagai Rektor ke dua namun tidak sempat menyelesaikan kepemimpinannya karena alasan sakit sehinggadi lanjutkan oleh Sdr. Dunand Jalla, SP. Sebagai pelaksana tugas sampai mengakhiri periode kepemimpinan dan di lanjutkan oleh Saudara Fredrik A. Kande S.Pd., M.Pd. sebagai Rektor pada periode ketiga dan saat ini dipimpin oleh Alvonso F. Gorang S.Sos., MM. Sebagai Rektor periode Kepemimpinan ke 4 yang di lantik pada Tanggal 23 Mei 2016 dan menjalankan kepemimpinannya sampai pada Tahun 2020 dan selanjutnya pada Tanggal 23 Mei 2020 telah dilantik Kembali Bapak Alvonso F. Gorang S.Sos., MM. untuk kedua kalinya sebagai Rektor Periode 2020-2025.
Berbagai perkembangan telah terjadi dari tahun ke tahun dan dari waktu ke waktu baik dari aspek akademik maupun non akademik terkait, manajemen, SDM, Tri Darma, Aktifitas mahasiswa dan kerja sama serta perkembangan fisik yang tidak lepas dari kinerja Yayasan pengelolah yang di nahkodai oleh Bapak Permenas Lamm Kolly, SE, Seorang penggagas dan pendiri yang saat ini menjabat sebagai Ketua Pengurus Yayasan Tribuana sejak pendiriannya sampai saat ini dimana kepemimpinan di tingkat Universitas telah memasuki Periode kepemimpinan ke-4 bersama organ Pembina dan Pengawas Yayasan Tribuana Alor yang di nahkodai oleh masing-masing Bapak Taruamang S.D. Bekak dan Bapak Fredrik Duka.